ASAL - ASALAN

OESOSOLE, 28 FEBRUARI 2017

Judulnya mungkin asal-asalan, tapi jujur tulisan ini jauh dari  asal-asalan. Dua kata ini lagi sering sekali saya dengar dan saya ucapkan. Kebanyakan malah saya ucapkan saat murid dikelas mulai mengerjakan sesuatu dengan tidak fokus, saya bilang “hmm mulai asal-asalan, ayo fokus”..
Tapi dua kata ini juga yang sedang sering saya dengar, karna kata itu ditujukan untuk saya.
Manusia bergerak maju, semua mahluk hidup juga bergerak maju. Bahkan tumbuhan selalu condong kearah matahari bersinar.  Mungkin tak adil saat menyamaratakan manusia dengan tumbuhan yang cuma tinggal di tempat, ah tapi tidak juga. Dandelion harus lepas dari induknya untuk mulai menyebarkan benih-benihnya, dan mulai hidup baru. Ini bicara tentang perubahan, tentang pembaharuan, tentang bagaimana melihat hal yang membuat hidup terasa lebih hidup. 
Saat seorang manusia masih memandang sepeda butut dengan padangan yang sama seperti belasan tahun lalu, masih saja melihat kalau sepeda butut ini barang rongsokan yang harus dibuang..malang sekali manusia itu. Tidakkah sekarang seharusnya cara pandang dia terhadap sepeda butut itu berubah? Bisa saja mencari referensi di internet bagaimana mengubah sampah sepeda butut menjadi berharga.
Bisa saja. Lagi-lagi ini tentang cara pandang.
Pribadi sudah pasti berubah tiap detiknya, kalau tidak ya pasti sudah mati. Entah itu berubah menjadi lebih baik atau buruk. Itu pilihan. Hanya saja kebanyakan manusia enggan melihat seseorang berdasarkan apa yang dicapai saat ini, tapi lebih bahagia mengambil cerita masa lalu orang itu dan tetap di bawa sampai sekarang. WHY??
Tidak ada yang salah dengan penilaian, semua tempat punya poin yang sudah pasti untuk menambah nilai, hanya saja jika penilaian itu sudah membuat diri terlihat ‘cemburu’..sebaiknya berhenti bicara. Karna pada akhirnya kita yang akan dinilai.
Saya sudah bosan bercerita bagaimana saya dulu, karna sepertinya tidak wajib juga bercerita tentang diri sendiri saat orang lain di jauh sana sudah punya cap tentang kita. Sebagaimana saya dulu, mungkin itu dinilai orang berlipat-lipat entah positif atau negative. Tanpa harus melihat lebih dekat. Tapi memang menilai dari jauh lebih mudah daripada harus coba terjun langsung dan bicara dari hati.. toh pikirnya, “saya tidak terlalu kenal dia. Apa pentingnya?” namun nyatanya, banyak orang yang memilih menghabiskan energynya untuk mencemooh orang yang nyatanya tidak dia kenal baik. Tapi berdasarkan “kata orang..”
Apa esensi dari menilai orang beradasarkan “kata orang”? rasanya kosong. Tidak ada nilai. Nihil. Mungkin cuma menambah daftar dosa.  Mungkin.
Saya lebih memilih bicara langsung secara blak-blakan dengan orang yang saya kenal baik daripada menilai dari jauh tentang orang yang sekedar saya tau. Buang energy.
Yah, kembali lagi di kata asal-asalan.. kata yang membuat saya tersenyum kecil, dengan sedikit bangga. Kenapa bangga? Karna dengan cap asal-asalan pun rupanya saya masih diperhitungkan untuk dibicarakan. Terserahlah itu yang baik atau tidak. Yang jelas, mereka yang tidak pernah kenal saya dekat bebas bicara tentang saya. Karna buat saya, yang lebih penting adalah pendapat manusia yang akan bersama-sama saya sampai mati nanti. Menurut dia saya tidak asal-asalan, cuma terlalu sok-sokan..hehe…dan itu jelas berbeda.
Terimakasih sudah mau bersama saya.



Comments

Popular posts from this blog

Beberapa sendok susu dengan sedikit kopi..

YES, IAM A LUCKY BASTARD!!

Jejaka-jejaka bercelana gantung yang Tuhan kirim