MIMPI Si TUKANG BATU

Malam ini radio cerita rakyat oleh opa Adolf kembali mengudara. Cerita-cerita yang tetap berulang tapi tetap menarik di dengarkan. Karena perbedaan usia membuat kepala punya analisa berbeda dalam cerita-cerita tersebut.
Mulai dari kisah ibu tiri dan anak durhaka yang suka bikin Adolf haru biru. Yang terakhir ya tentang mimpi si tukang batu. Ini keren sekali menurut saya. Tapi semua tergantung cara pandang.
Selamat membaca.

MIMPI SI TUKANG BATU

Alkisah seorang tukang batu yang kelelahan saat sedang menghancurkan batu, si tukang batu pun tertidur dan bermimpi.
Dalam mimpinya si tukang batu melihat matahari yang sangat terik membuat orang-orang kepanasan.
Sang tukang batu berpikir, "wah ternyata matahari lah yang terkuat. aku mau menjadi matahari."
maka berubahlah si tukang batu menjadi matahari. Saat menjadi matahari, si tukang batu menaikkan panasnya sehingga orang-orang menjadi sangat panas.
Tiba-tiba datanglah awan menutupi matahari, sang tukang batu berpikir "wah ternyata awan lebih kuat dari matahari. Aku mau menjadi awan".
Maka berubahlah si tukang batu menjadi awan. Si awan tebal hitam berdatangan dan turunlah hujan.
Si tukang batu berpikir lagi, "ternyata hujan lebih kuat dari awan. aku mau menjadi hujan."
Maka berubahlah dia menjadi hujan yang turun sangat lebat. Membasahi bumi, membanjiri rumah-rumah. Merusak jembatan-jembatan, merobohkan pohon-pohon. Tapi ada satu benda yang tak tergoyahkan oleh banjir itu.
Sebuah batu besar.
Maka sang tukang batu berpikir lagi "ternyata batu lebih kuat dari hujan dan banjir. Aku mau menjadi batu".
berubahlah dia menjadi batu.
Namun tiba-tiba batu itu hancur dan tukang batu pun terbangun dari mimpinya. Dia berkata pada dirinya "ternyata tukang batu lebih kuat dari semuanya."

😊😊😊😊😊

Seperti biasa, dalam semua cerita, opa Adolf akan bertanya "kira-kira nilai apa yang bisa di simpulkan"

Dalam cerita mimpi si tukan batu bisa ada dua penilaian. Pesimisme dan Optimisme.
Seorang yang pesimis akan menilai cerita ini hanya melarang orang untuk bermimpi lebih tinggi. Atau membuat orang berpuas diri dengan keadaan yang begitu-begitu saja.
Itu kalau pesimis.
Sedangkan penilaian Optimisme akan menilai cerita ini tentang bagaimana mencintai pekerjaan yang sedang di geluti. Kalau bahasa kerennya, do with heart money Will follow.

Bisa saja sang penganut paham pesimisme akan berucap "mana ada bahagia jadi tukang batu, mana ada bahagia jadi pemulung, mana ada bahagia?"
Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tapi ya hidup ini kan saling mengisi.
Jika semua mau jadi Mentri, siapa yang mau tangkap ikan di laut?
Jika semua mau jadi gubernur, siapa yang tanam padi?
Jika semua mau jadi seniman, siapa yang mau beli karya?
Jika semua jadi kepala dinas PU, siapa yang mau memecahkan batu?
Untuk pertanyaan terakhir pasti jawabannya "mesin dong"
Pertanyaan lagi, memangnya kepala dinas ada job desk bawa mesin penghancur batu?

Kalau Bapa tua di atas ajar yah
..........berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya.......




Comments

Popular posts from this blog

Beberapa sendok susu dengan sedikit kopi..

YES, IAM A LUCKY BASTARD!!

Jejaka-jejaka bercelana gantung yang Tuhan kirim