Beberapa sendok susu dengan sedikit kopi..

Sebuah gelas bulat berbentuk bola golf dengan tangkai menyerupai tee golf menjadi teman setia selama 3 hari ini. Empat sendok susu (mix coklat & fullcream) dicampur satu sendok kopi flores beraroma mocha, bikin mata juga setia menemani tubuh yang harus ekstra lembur. 

Seraya mengaduk pelan dan mencampur keduanya menjadi satu, saya (seperti biasanya) mulai menyusun kata-kata yang tepat untuk menggambarkan rasa minuman ini.

Ada manis....
sedikit pahit kopi...
Berampas membuat kesat di lidah saat menelan....
rrrrrrrrrr....sulit juga yah menggambarkan rasa dengan kata-kata.


Gelas itu sudah kosong sekarang, walau tak kosong seperti seharusnya arti kata kosong itu. Masih ada sedikit air dan sekitar ratusan ampas kopi menempel di dinding gelas. 

Ada sebagian dari diri ini yang masih ingin menambah beberapa seduh air panas, mengaduk kembali yang tersisa dan meminumnya sampai gelas itu benar-benar kosong. Tapi, bukannya malah menjadi tawar karna terlalu banyak air?

Agak geli juga di dada ketika membaca kembali kata "manis, ampas". Mengaitkan dengan ungkapan "habis manis sepah dibuang". Kenapa ya sebuah hubungan yang rusak selalu disamakan dengan ungkapan ini, saya tidak pernah mengerti dan tidak mau mengerti. 
Bagaimanapun seseorang tidak akan mau disamakan dengan sepah atau ampas.


Saat belum tau arti jatuh cinta, saya terheran-heran melihat tante-tante saya seperti kehilangan kemampuan bernapas saat putus dengan kekasihnya. 

Benar juga kata mama, ketika masih pacaran cukup berikan 30% hatimu. Sisanya, disimpan kalau-kalau musim kemarau datang lebih cepat dari yang diperkirakan. hahaha...nice trick mama, tapi tidak semudah itu mengajak hati untuk menakar kadar cinta pada seseorang. 

Tiba saat saya merasakan jatuh cinta (entah cinta monyet, kambing atau sapi bahkan babi), wew...tidak separah tante-tanteku yang harus memakai tabung oksigen, saya masih bisa sedikit tersenyum  walau samar didepan orang lain. hmm...apa karena terlalu gengsi menunjukkan "saya putus dan saya sedih, tolong dimengerti"..ahh. tak taulah. 

Perbedaan tempat kuliah selepas sma membuat semua hal berubah. Sekejap rasa yang di nobatkan sebagai cinta semasa sekolah langsung hilang terbawa burung-burung kecil yang entah datang darimana...hehehehe....yaaaahh...apa yang diharapkan juga dari pacaran masa sekolah? harus sampai menikah gitu?No way!!!

Tapi itu dulu, ketika otak dan tubuh belum sejalan. Ketika sepatu masih berbeda warna antar kiri dan kanan. lain kata, ketika masih muda!!!!hahahaahaha...


Lalu sekarang??
(masih tetap muda)

Ada baiknya saya menengguk pelan-pelan susu campur kopi itu seiring dengan lajunya apa yang sedang saya kerjakan. Kalau minuman itu menjadi dingin? tetap saja diminum, toh tetap terasa manisnya. Apa karena sudah tidak hangat lantas itu dibuang?Tidak boleh, dia sudah ada sejak awal saya bekerja.


 Tidak usah lagi meracik susu campur kopi baru, butuh waktu untuk memanaskan air, dan mengaduknya. Rasa dan aromanyapun pasti akan berbeda. Bisa saja perbandingan yang tidak selaras antara susu dan kopi membuat rasanya tidak karuan. Makin banyak waktu terbuang.

Mungkin ada baiknya juga berjalan perlahan bersama orang yang kita sayangi, daripada berlari sendiri dan tiba ditempat tujuan dengan kesepian. 

Kalau ditengah jalan hubungan itu terasa dingin, tetap saja berjalan. Jangan biarkan lepas genggaman tangan keduanya. Bahkan saat kita merasa sedang berjalan sendiri, Jangan lepaskan. Bisa jadi dia merasakan hal yang sama. Merasa sendiri, padahal kita sedang berpegangan tangan. 

Hargai siapa pasangan kita, walau waktu membuat kulit menjadi kusam. Ingat saja, dulu dia mempunyai kulit teridah untuk kita. Keadaan membuat kening berkerut. Ingat saja dulu dia punya kening yang lembut untuk dicium. Senyum tidak lagi hadir setiap hari. Ingat saja dulu dia selalu tertawa paling besar saat ada sesuatu yang lucu. Tetap melihat dia seperti awal kita jatuh cinta padanya. 



Sekarang gelas berbentuk bola golf ini sudah benar-benar kosong, kerjaan saya juga selesai. termasuk ngeblogin...hehe...
Dan ungkapan "habis manis sepah dibuang", tidak berlaku dalam kehidupan saya. Karena manis itu selalu ada.


Jakarta 28 September 2011


Comments

  1. "Hargai siapa pasangan kita, walau waktu membuat kulit menjadi kusam. Ingat saja, dulu dia mempunyai kulit teridah untuk kita. Keadaan membuat kening berkerut. Ingat saja dulu dia punya kening yang lembut untuk dicium. Senyum tidak lagi hadir setiap hari. Ingat saja dulu dia selalu tertawa paling besar saat ada sesuatu yang lucu. Tetap melihat dia seperti awal kita jatuh cinta padanya"

    gw suka nih...:)

    ReplyDelete
  2. tengkyu deh, ditulis dong namanya. tak kenal maka tak sayang tar!!hahaha

    ReplyDelete
  3. I like your Nakara Ta. Trimakasih utk tulisannya yg cemerlang.

    ReplyDelete
  4. Obed bilang, Sweet....

    ReplyDelete
  5. putra, salam kenal ya. udah sayang blm? ehhe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jejaka-jejaka bercelana gantung yang Tuhan kirim