bijaksana atau bagaimana?aahh...apa sajalah!!

Keajaiban kecil yang tertanggung hanya berputar-putar tak jelas hendak kemana..
ada satu pertanyaaan sederhana yang terus memutar-mutar di otakku.. bagaimana aku akan pergi nanti?
berbicara pada lawan main hanya bertahan beberapa detik, selebihnya kembali lagi untuk berperang dengan urat nadi dan syaraf otak yang mulai melelh karna terpaan angin malam.
aduh, seandainya mata ini bisa kugadaikan kepada penjual sepeda itu pastilah pohon akan mengayunkan dahannya tanpa mau berpikir kapan dia akan mati.

mungkin ini hanya sebgian ego yang makin tertanam dalam setumpuk idealisme kosong, atau mungkin saja sistem prakeadilan orang-orang kerdil tidak lagi berlaku dalam saluran hati seperti diri kalian bahkan juga saya.
hmm..kalau saja elektronik dan segala yang tersambung dengan pluto dapat kuraih, pasti sudah kuludahi presiden kita.
hey semut kecil, bagaimana caramu berciuman dengan mesra?ajarkanlah padaku barang sedikit.
aku banyak lupa tata cara hendak mesra..benar-benar amnesia..
kembali lagi pada genggaman dan sediki lagi akan terlepas..hati-hati!!itu bisa saja jebakan untuk kalian yang enggan berdoa...
ahhh...suci tidaknya kuping kiri tidak dijamin kuping kananmu. hidung tak peduli dengan kakimu..biar saja jarimu terlepas dan menentukan arahnya. suatu saat dia akan balik bertanya arah pada lutut yang mulai bosan menjadi tumpuan.
tidak semua hasrat yang terpendam bisa dengan gampang terberai, itu cuma masalah tempat dan bagaimana atau apakah dengan siapakah dan seperti apakah bentuk bulatan emas itu.
tidak perlu berusaha mengerti tentang apa yang kau liat. lewatkan jika itu perlu, lumayan untuk menghemat pupilmu yang semakin layu.


Jakarta 30 maret 2011

Comments

Popular posts from this blog

Jejaka-jejaka bercelana gantung yang Tuhan kirim

Beberapa sendok susu dengan sedikit kopi..